Rabu, 25 April 2012


Pantai Wisata Guamanik di Jepara





Pantai Wisata Guamanik terdapat di sebelah selatan Benteng Portugis. Letaknya sangat berdekatan bahkan pantainya menyatu hanya dipisahkan oleh sebuah sungai kecil. Di ujung selatan pantai terdapat bukit cukup tinggi yang ditumbuhi pepohonan liar.
Semula tempat ini digunakan sebagai penunjang terapi bagi penderita kusta yang ada di Rumah Sakit Kusta Donorojo. Sekarang penataan sudah dilakukan agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus berinteraksi dengan ex penderita kusta sehingga mereka tidak merasa dikucilkan. Arealnya cukup luas merupakan tanah milik Propinsi Jawa Tengah dan digunakan untuk menanam tebu dan sebagian merupakan perkebunan pace untuk jamu / obat.








Pengunjung dapat melakukan aktivitas di pantai / laut, trekking mengelilingi bukit, atau berjalan naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan di sekitar kawasan wisata seperti Benteng Portugis dan Pulau Mandalika.

Wisata Tempur di Jepara





Desa tempur merupakan tempat tertinggi di Kabupaten Jepara letaknya dilereng Gunung Muria masuk wilayah kecamatan Keling. Jarak dari pusat kota sekitar 50 km kearah timur,berhawa sejuk dan merupakan akses ke situs Candi Angin yang disinyalir berkaitan erat dengan sejarah kerajaan yang pernah ada di Jepara.










Potensi Pariwisata yang dimiliki desa tempur cukup menarik,diantaranya :

- Sungai berbatu yang airnya jernih dan mengalir sepanjang tahun
- Tebing berbatu yang cukup tinggi di sepanjang aliran sungai dihiasi rumpun pepohonan dan percikan-percikan air .
- Alam pegunungan dengan hawa yang sejuk ,tanah yang subur,dan penduduk tradisional yang ramah.

Rencana pengembangan kedepan
Pemerintah Kabupaten Jepara sudah mencanagkan Tempur sebagai Desa wisata dan Master plan sedang disusun oleh BAPPEDA bersama konsultan.Diharapkan investor dapat berpartisipasi mengembangkan pariwisata di desa ini dengan membangun :
- Kolam renang
- Kolam pancing
- Homestay
- Restaurant dan rumah makan tradisional
- Pertanian untuk menghasilkan palawija dan sayur mayur
- Perkebunan untuk buah-buahan seperti apel, kelengkeng, dan strawbery

Waterboom Tiara Park di Jepara




Tempat rekreasi keluarga di Kabupaten Jepara akan bertambah dengan dibukanya Waterboom Tiara Park yang terdapat di Jl.Kenari Purwogondo Kec. Kalinyamata Kabupaten Jepara. Fasilitas yang sudah ada sekarang diantaranya : Kolam arus, Kolam renang, Aquarium, Prosotan, Kolam main anak-anak, Arena out bound, dan cafetaria. Sementara fasilitas yang masih dalam proses pembangunan: ATV Arena dan 3D Movie Teatre. Wahana sudah dibuka resmi Bupati Jepara pada hari minggu, 11 Juli 2010 dengan HTM Rp. 20.000; (anak-anak) dan Rp. 25.000; (dewasa). Info selengkapnya klik di www.tiarapark.net

Pantai Pungkruk di Jepara




Pantai Pungkruk berjarak + 7 km. dari kota Jepara. Pantainya datar dan berkarang, di lokasi ini terdapat banyak rumah makan tradisional yang menyajikan masakan laut (seafood) dengan menu andalan ikan bakar dan pindang serani.
Beberapa rumah makan tertata cukup rapi, bahkan ada gazebo diatas air ( kolam/tambak ). Seiring dengan permintaan konsumen, muncul beberapa cafe dan ada pula karaoke. Namun perlu penataan, pengelolaan, dan pengawasan sehingga efek negatif dapat diminimalisir.

Wisata Kura-Kura Ocean Park





Kura-Kura Ocean Park di Obyek Wisata Pantai Kartini Jepara merupakan wahana wisata keluarga dan telah dibuka secara resmi oleh Bupati Jepara pada Hari Selasa, 22 Pebruari 2011. Banguan Kura-Kura terdiri dari 2 lantai yang difungsikan sebagai taman laut di lantai bawah dan sarana pendukung lainnya di lantai atas.
Ide / gagasan awal dibangunnya Kura-Kura Raksasa di Pantai Kartini adalah agar dapat dijadikan ikon kepariwisataan Jepara sekaligus sebagai bangunan monumental yang dapat mengangkat citra Kabupaten Jepara di kancah Nasional maupun Internasional. Laut di wilayah Kabupaten Jepara, terutama Kepulauan Karimunjawa merupakan daerah endemik satwa laut yang cukup istimewa yaitu penyu sisik. Bahkan sebagai usaha pelestarian, di Pulau Menjangan Besar terdapat penangkaran penyu sisik dimana pelepasan anakan penyu sisik (tukik) ke laut lepas dijadikan event wisata yang cukup menarik. Sebagai wujud kepedulian terhadap lestarinya penyu sisik inilah Pemerintah Kabupaten Jepara memilihnya sebagai ikon untuk memajukan daerah.

Lantai bawah bangunan Kura-Kura yang difungsikan sebagai taman laut terdiri dari sebuah akuarium besar (main aquarium) yang berisi ikan-ikan berukuran besar dari jenis : Hiu, Penyu Sisik, Pari, Giant Trafelly (GT), Kakap, Kerapu, Jenaha, Triger, Mimi & Mintuna, Buntal, dan jenis ikan lainnya. Akuarium dinding berjumlah 12 buah dan 4 buah akuarium meja (portable) berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran kecil dan sedang.

Ada pula 1 buah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan komunitas air tawar utamanya kura-kura jinak yang dapat dipegang oleh pengunjung. Dan yang paling istimewa adalah terapi ikan (fish spa) yang berisi ribuan ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki.









Kura-Kura Ocean Park di Obyek Wisata Pantai Kartini Jepara merupakan wahana wisata keluarga dan telah dibuka secara resmi oleh Bupati Jepara pada Hari Selasa, 22 Pebruari 2011. Banguan Kura-Kura terdiri dari 2 lantai yang difungsikan sebagai taman laut di lantai bawah dan sarana pendukung lainnya di lantai atas.
Bagian depan lantai bawah digunakan sebagai pintu masuk dan keluar, tempat penjualan tiket, dan beberapa kios souvenir khas Jepara. Lantai Atas Bangunan Kura-Kura durencanakan untuk mini theatre dan lounge.

Berdasarkan peraturan daerah Kab.Jepara tentang retribusi tempat rekreasi tanggal 30 Desember 2010 :

PENGUNJUNG

Senin s/d Jum'at :
Anak :Rp 7.500,-
Dewasa :Rp 12.500,-
Sabtu s/d Minggu&Hari libur :
Anak :Rp 12.500,-
Dewasa :Rp 17.500,-

FISH SPA (SPA IKAN)

Senin s/d Jum'at :
Anak :Rp 10.000,-
Dewasa :Rp 15.000,-
Sabtu s/d Minggu&Hari libur :
Anak :Rp 15.000,-
Dewasa :Rp 20.000,-

THEATRER KURA-KURA

Senin s/d Jum'at :
Anak :Rp 2.000,-
Dewasa :Rp 3.000,-
Sabtu s/d Minggu&Hari libur :
Anak :Rp 3.000,-
Dewasa :Rp 5.000,-
Jam pelayanan : 09.00 - 17.00 WIB

Kelenteng Hian Thian Siang Tee




















Kelenteng Welahan yang diberi nama “ Hian Thian Siang Tee “ terletak 24 km kearah selatan dari pusat kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, sebuah Desa yang menyimpan peninggalan kuno Tiongkok dan menjadi salah satu aset wisata sejarah di Jepara, dimana berdiri megah 2 buah kelenteng yang dibangun seorang tokoh pengobatan dari Tiongkok bernama Tan Siang Hoe bersama dengan kakaknya bernama Tan Siang Djie. Untuk menuju Obyek Wisata Sejarah ini didukung dengan berbagai prasarana diantaranya jalan beraspal dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat atau angkutan umum yang lain, karena lokasi Obyek tersebut berdekatan dengan pasar Welahan . Pada tahun 1830 dimana Gubernur Jendral Belanda yaitu Johanes Graaf Van Bosch berkuasa di Indonesia, yang pada waktu itu disebut penjajahan Hindia Belanda, datanglah seorang Tionghoa totok dari Tiongkok bernama Tan Siang Boe. Kepergiannya dari Tiongkok menuju ke Asia Tenggara tersebut perlu mencari saudara tuanya bernama Tan Siang Djie di Indonesia. Sewaktu berangkat dari Tiongkok bersamaan dalam satu perahu yang ada di dalamnya seorang Tasugagu “ Pendeta “ dimana Tasu tersebut habis bersemedi dari Pho To San di wilayah daratan Tiongkok, merupakan suatu tempat dimana pertapaan dari paduka menteri/ kaisa “ Hian Thian Siang Tee “.
Ditengah perjalanan tasu tersebut jatuh sakit, dengan rasa kesetia kawanan dan saling tolong menolong sesama manusia sehingga Tan Siang Hoe merawatnya dengan bekal obat – obatan yang dibawanya dari Tiongkok, ia dapat menyembuhkan penyakit yang diderita Tasugagu tersebut. Dengan rasa berterima kasih atas kesembuhannya, sewaktu Tasu tersebut mendarat di Singapura memberikan tanda mata ucapan terima kasih kepada Tan Siang Boe berupa satu kantong “ semacam tas “ yang berisi barang – barang pusaka kuno Tiongkok yang terdiri dari : sehelai sien tjiang “kertas halus bergambar Paduka Hian Thiam Siang Tee”, sebilah po kiam “pedang Tiongkok”, satu hio lauw “tempat abu”, dan satu jilid tjioe hwat “buku pengobatan / ramalan”.
Setelah Tan Siang Boe tiba di Semarang, menginap di rumah perkumpulan “Kong Kwan” memperoleh keterangan bahwa saudara tuanya / kakaknya ada di daerah Welahan Jepara, maka beliau pergi untuk menjumpai Tan Siang Djie di tempat tersebut. Di sana beliau dapat berjumpa dengan saudara tuanya yang masih mondok berkumpul dalam satu rumah dengan keluarga Liem Tjoe Tien. Rumah tersebut masih ada terletak di Gang Pinggir Welahan dan rumah itu sampai sekarang dipergunakan tempat buat menyimpan pusaka kuno “klenteng”sebagai tempat pemujaan dan dihormati oleh setiap orang Tionghoa yang mempercayainya, setelah beberapa waktu lamanya, Tan Siang Boe menetap dengan kakaknya di Welahan, maka pada suatu hari pergilah ia bekerja di lain daerah, sedangkan barang yang berisi pusaka kuno tersebut dititipkan kepada kakaknya. Mengingat keselamatan akan barang-barang titipan tersebut maka oleh Tan Siang Djie barang tersebut dititipkan kepada pemilik rumah Liem Tjoe Tien yang selalu disimpan di atas loteng dari rumah yang didiami. Pada waktu itu, pada umumnya masih belum mengetahui barang pusaka apakah gerang yang tersimpan di atas loteng itu. Selama dalam penyimpanan di atas loteng tersebut setiap tanggal tiga yaitu hari lahir “sha gwe” yakni hari Imlex Seng Tam Djiet dari Hian Thiam Siang Tee, keluarlah daya ghaib dari barang pusaka tersebut mengeluarkan cahaya api seperti barang terbakar, sewaktu-waktu keluarlah ular naga dan kura-kura yang sangat menakjubkan bagi seisi rumah.
Dengan kejadian itu dipanggilah Tan Siang Boe yang semula menitipkan barang tersebut untuk kembali ke Welahan guna mebuka pusaka yang tersimpan di dalam kantong tersebut. Setelah dibuka dan diperlihatkan kepada orang-orang seisi rumah sambil menuturkan tentang asal mula barang tersebut sehingga ia dapat memiliki pusaka kuno Tiongkok. Dengan adanya asal mula pusaka tersebut maka orang-orang seisi rumah mempunyai kepercayaan bahwa pusaka kuno itu adalah wasiat peninggalan dari Paduka Hian Thiam Siang Tee maka dipujanya menurut adapt leluhur. Pada suatu hari Lie Tjoe Tien sakit keras dan penyakitnya dapat disembuhkan kembali dengan kekuatan ghaib yang ada di pusaka, dengan kejadian itu maka dari percakapan mulut ke mulut oleh banyak orang sehingga pusaka itu dikenal namanya, dihormati, dan dipuja puja oleh orang yang mempercayainya hingga sekarang. Menurut keterangan bahwa satu-satunya pusaka Tiongkok yang pertama kali di Indonesia yang dibawa oleh Tan Siang Boe pusaka tersebut yang tersimpan di Welahan sehingga ada perkataan lain bahwa keberadaan klenteng di Welahan adalah yang paling tua di Indonesia. Dengan keberadaan klenteng yang berada di Welahan bukan hanya didominasi keturunan Tionghoa saja tetapi juga pribumi yang berdatangan dari berbagai kota maupun propinsi untuk memohon pengobatan, tanya nasib, jodoh, bercocok tanam, serta mohon maju dalam usahanya, dan sebagainya

Wisata Benteng Portugis




 Salah satu obyek wisata andalan di Jepara adalah Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis Kecamatan Keling atau 45 km di sebelah utara Kota Jepara, dan untuk mencapainya tersedia sarana jalan aspal dan transportasi regular. Dilihat dari sisi geografis benteng ini nampak sangat strategis untuk kepentingan militer khususnya zaman dahulu yang kemampuan tembakan meriamnya terbatas 2 s/d 3 km saja. Benteng ini dibangun di ats sebuah bukit batu di pinggir laut dan persis di depannya terhampar Pulau mondoliko, sehingga praktis selat yang ada di depan benteng ini berada di bawah kontrol Meriam Benteng sehingga akan berpengaruh pada pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur atau sebaliknyaPada tahun 1619, kota Jayakarta / Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan saat ini Sunda Kelapa yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah merasakan adanya bahaya yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir penjajah Belanda.

Tekad Raja Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram. Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.


Di kanan kiri jalan sebelum gerbang masuk obyek wisata pemandangannya sangat indah berupa hamparan sawah, perbukitan, dan rimbunnya tanaman. Dari kejauhan juga sudah terlihat Pulau Mandalika.
Setelah masuk gerbang, di kaki bukit terhampar dataran berumput yang cukup luas diselingi pohon kelapa dan pohon peneduh lainnya. Ada pula areal parkir, mainan anak, dan kios-kios souvenir.
Akses menuju benteng bersejarah ini berupa jalan menanjak dan berliku yang di kanan kirinya berjajar pepohonan yang umurnya mencapai ratusan tahun. Di depan bangunan benteng disediakan areal parkir untuk pengunjung dan di dalam benteng terdapat gazebo dan tempat duduk untuk bersantai.

Pengunjung dapat berjalanan mengelilingi bukit menyusur pantai melalui jalan paving untuk menikmati pemandnagan berupa deburan ombak yang menghempas bebatuan alam dan Pulau Mamdalika di seberang laut. Bahkan setap hari selalu ada orang yang memancing ikan dari atas bebatuan di sini. Dari jalan paving pengunjung dapat naik menuju bangunan benteng melalui 3 jalur berupa jalan setapak menanjak berbentuk tangga dari bahan beton. Di kaki bukit sisi sebelah barat terdapat 2 buah bangunan yaitu tempat mengintai musuh dan pintu terowongan ke atas menuju meriam utama di dalam benteng. Rencananya pintu terowongan ini dalam waktu dekat akan dibuka oleh Dinas Kepurbakalaan Provinsi Jawa Tengah untuk dapat dinikmati wisatawan. Bahkan beberapa tahun ke depan sudah dialokasikan dana dari APBN untuk revitalisasi benteng dan pembangunan hotel dengan view ke laut. Rencana pembangunan OW. Benteng portugis sampai 2012 Berdasarkan peraturan daerah Kab.Jepara tentang retribusi tempat rekreasi tanggal 30 Desember 2010 :














PENGUNJUNG

Senin s/d Jum'at :
Anak :Rp 1.500,-
Dewasa :Rp 2.500,-
Sabtu s/d Minggu&Hari libur :
Anak :Rp 2.000,-
Dewasa :Rp 3.500,-

KENDARAAN

Sepeda motor : Rp 1.000,-
Sedan/Jeep/dan sejenisnya :Rp 2.500,-
Mini bus : Rp 5.000,-
Bus besar / Truk : Rp 10.000,-

Wisata Benteng VOC




















Benteng VOC lebih dikenal oleh masyarakat Jepara sebagai Lodji Gunung diperkirakan dibangun pada abad XVII Masehi oleh Belanda yang mengatasnamakan kepentingan penguasa Jepara pada masa itu.
Benteng ini terletak di sebuah bukit sekitar 0,5 km arah utara alun-alun Jepara dengan ketinggian 85 meter dari permukaan laut (mdpl). Di sebelah timur terdapat kompleks makam kuno yang berisi makam orang-orang Cina dan Belanda. Terdapat pula Taman Makam Pahlawan Giri Dharma.

Gerbang masuk lokasi benteng dibuat cukup megah bertuliskan Fort Japara, di dalamnya dibentuk taman dari tanaman hias dan bunga serta pohon jenis palem. Dari tembok benteng sebelah barat, kita dapat memandang teluk Jepara dan kemegahan stadion Gelora Bumi Kartini yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepara.
Tempat ini cukup representative untuk wahana rekreasi keluarga khususnya warga kota Jepara dan sekitarnya karena baik di dalam maupun di luar benteng dipenuhi taman buatan. Bahkan di depan gerbang sebelah kiri terhampar taman buah yang berisi tanaman mangga, belimbing, jambu, bahkan sukun.

Wisata Gua Tritip


Terletak di desa Jung Watu, Kecamatan Keling atau 45 Km sebelah utara kota jepara berdekatan dengan benteng portugis.

Pada zaman dahulu gua tritip digunakan oleh Mbah Joyo Kusumo untuk bertapa yang kemudian sekarang banyak diartikan orang sebagai tempat petilasannya. Tiap malam jum’at diberi sesajen berupa wedang gula dan wedang kopi. Namun pada malam jum’at wage sajian itu ditambah dengan kelapa muda dan bubur merah putih. Di sekitar daerah tersebut terdapat perahu kayu. Perahu tersebut konon katanya menjadi tempat pertapaan Mbah Joyo Kusumo. Namun sekarang perahu yang terletak di gua tritip sudah tinggal setengah karena banyak diambil oleh orang-orang yang berkunjung disana untuk membuat api unggun dan lain sebagainya. Banyak pengunjung yang datang pada malam jum’at wage agar hajatnya tercapai setelah melakukan pertapaan melalui perantara mbah Joyo Kusumo kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pantai Empurancak di Jepara



Wilayah Jepara terkenal dengan keindahan pantai pasir putih, hampir semua pantai yg berpasir putih untuk dijadikan tempat wisata,salah satu yang tak kalah menarik yaitu pantai Empu rancak,kawasan ini banyak ditemui pilihan makanan menu seafood.













Pantai Empu Rancak terletak di Dukuh Empurancah Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Pantai ini masih terjaga keperawanannya meski terkesan sepi, sebab memang belum banyak yang mengenal wilayah ini. Namun sejak empat tahun terakhir, kawasan ini sudah mulai dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Dengan memanfaatkan keindahan pantai dan tumbuh-tumbuhan rimbun di sekelilingnya, Anda tertarik ???silakan kunjungi!


Pulau Karimunjawa dan Gugusannya



Karimunjawa

Karimun berasal dari bahasa Jawa yaitu kremun yang artinya kabur atau samar-samar. Diberi nama tersebut karena kepulauan ini terlihat samar-samar dari Pulau Jawa yang disebabkan letaknya yang cukup jauh dari Pulau Jawa. Untuk mencapai Karimunjawa memakan waktu sekitar 4 sampai 6 jam dari daratan Pulau Jawa dengan menggunakan Kapal Motor Cepat dari Semarang atau Jepara. Rasanya, cocok dengan namanya, karena memang memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di pulau ini.
Kepulauan Karimunjawa menjadi surga dari para penyelam (diver). Anda dapat melakukan berbagai kegiatan di dalam jernihnya air. Berenang, menyelam (diving), atau snorkeling akan terasa menyenangkan. Keindahan terumbu karang serta ikan berwarna-warni di dalam laut akan menjadi daya tarik untuk bermain-main di dalam air. Air laut di Karimunjawa sangat jernih dan bening, sehingga Anda bisa melihat dasar laut dengan jelas. Bagi Anda yang hobi memancing, Anda juga bisa melakukannya di beberapa pulau di Karimunjawa. Untuk mengunjungi pulau-pulau yang ada di Karimunjawa, Anda bisa menggunakan perahu nelayan. Waktu yang diperlukan tidak terlalu lama untuk mengunjungi beberapa pulau sekaligus karena letaknya yang tidak berjauhan. Ada pula perahu yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawah perahu (glass bottom boat) yang cocok bagi Anda yang tidak ingin menyelam tetapi ingin tetap dapat melihat terumbu karang atau ikan-ikan di dalam air laut.

Kepulauan Karimunjawa

Karimunjawa sejak tahun 2001 memiliki nama resmi Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa terdiri atas gugusan 27 buah pulau kecil dengan 5 buah pulau yang sudah berpenduduk di kepulauan ini. Pulau yang sudah berpenduduk yaitu Pulau Genting, Pulau Kemujan, Pulau Karimunjawa, Pulau Nyamuk, dan Pulau Parang. Sebagian besar pulau di sana memiliki pantai dengan pasir putih. Pulau-pulau yang menjadi favorit untuk dikunjungi para turis karena keindahan alamnya antara lain Pulau Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Cemara Kecil, dan Tanjung Gelam. Ayo kita kunjungi pulau-pulau tersebut satu per satu!

Pulau Menjangan Besar

Di Pulau Menjangan Besar terdapat penangkaran ikan hiu. Anda dapat menguji keberanian dengan masuk ke kolam penangkaran mereka dan berenang bersama ikan-ikan hiu ini. Tidak perlu takut, karena hiu di sini cukup jinak dan bersahabat dengan manusia.

Pulau Menjangan Kecil

Pulau Menjangan Kecil pantas dikunjungi karena di perairan sekitar pulau ini terdapat banyak ikan kecil berwarna-warni yang cantik. Pulau ini memiliki pantai dan dasar laut yang indah dengan air yang jernih. Pulau ini cocok bagi Anda yang ingin mencoba snorkeling.

Pulau Cemara Kecil dan Pulau Cemara Besar

Pada kedua pulau ini terdapat banyak pohon cemara yang mungkin menjadi dasar nama kedua pulau ini. Hal unik lainnya adalah adanya daratan pantai dengan pasir putihnya yang menjorok ke laut.

Pulau Tanjung Gelam

Pulau Tanjung Gelam merupakan pulau yang indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang berwarna hijau kebiruan.

Akomodasi di Karimunjawa

Selain menikmati keindahan laut dan pantainya, Anda dapat mengunjungi pasar traditional atau mengunjungi para pelayan yang berhasil mendapat ikan di pasar ikan. Untuk tempat penginapan, ada beberapa pilihan tempat yang bisa Anda tentukan. Anda dapat menginap di beberapa resort mewah yang ada di pulau-pulau kecil atau juga hotel-hotel dengan tarif yang lebih murah. Beberapa penduduk setempat juga menyewakan rumahnya dengan tarif yang lebih murah lagi. Atau Anda bisa mencoba suasana berbeda dengan menginap di Wisma Apung, yaitu tempat penginapan yang ada di atas air tidak jauh dari pantai.
Menikmati keindahan pulau ini dan merasakan ketenangannya akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Dianjurkan untuk mengunjungi pulau ini pada bulan Maret sampai Oktober, pada saat itu cuaca sedang bersahabat sehingga Anda dapat leluasa menjelajah dan menikmati kepulauan Karimunjawa. Nikmati pesona keindahan alam di Karimunjawa.

Pantai Ombak Mati Bondo


Kali ini saya akan memperkenalkan suatu desa di daerah utara kota jepara yang terkenal akan seni musik dangdut dan wayangnya, ya desa bondo kecamatan bangsri kabupaten jepara, Di daerah bondo terdapat pantai yang gak kalah dengan pantai yang lebih popular di kota jepara loh seperti Pantai Kartini, Bandengan, dan Benteng Portugis. Nah kali ini saya akan menceritakan tentang wisata yang ada di desa bondo termasuk pantainya bondo sendiri bisa dicapai melalui tiga jurusan, kalau teman-teman dari kota jepara sendiri kira-kira 25KM kearah utara nanti kalo ada pertigaan lampu merah di daerah mlonggo depan madrasah ada plang tulisan arah bondo nanti belok kekiri dan lurus, juga ada angkot yang menuju kesana tapi untuk pagi hari saja, sebelum sampai di bondo kalian akan melewati tiga desa yaitu desa jambu, srobyong, dan karanggondang, sepanjang perjalanan menuju desa bondo kalian juga akan di suguhi pantai-pantai lainnya seperti pantai ujung piring, pantai pailus, pantai mpurancak
Kalau kalian dari daerah keling atau pati kalian bisa lewat jalur menuju PLTU di daerah bandung wedelan atau juga bisa lewat jalur pertigaan depan pasar kembang melewati desa kancilan, tubanan, dan kaliaman, kalo temen-temen dari daerah bangsri kalian bisa lewat perempatan bangsri kearah jerukwangi atau juga bisa lewat daerah jetis di pertigaan selatan lapangan bangsri kalo lewat sana kalian akan disuguhi hutan belantara sekitar 7kilo meteran.
Sebelum masuk ke area pantai bondo kalian akan disuguhi oleh pemandangan persawahan yang panjang yang terpampang luas dan terlihat juga pembangkit listrik tenaga uap terbesar kedua di setelah PLTU Paiton di jawa timur yaitu PLTU Tanjung Jati, di dekat sawah juga ada makam Kristen tertua di desa bondo namaya makam “toenggoel woeloeng”, nah sekitar 100meter dari sana kalian akan memasuki wilayah pantai, terdapat sebuah patung berbentuk seorang nelayan yang membawa jaring dan ikan symbol dari kehidupan di daerah pesisir yang memang kebanyakan menjadi nelayan. Dari pertigaan kalo kalian pengen beli ikan tinggal lurus yang menuju ke TPI atau tempat pelelangan ikan, kalau kalian pengen mandi dan berwisata kalian belok ke kanan atau utara kalian akan terpesona melihat indahnya pantai di desa bondo yang luas dan berpasir putih terlihat juga tanjung jati di utara dan tanjung piring di selatan dari pantai.
Di area pantai juga terdapat makam kramat yang konon dipercayai sebagai “makam mbah suto” seorang ulama’ yang menyebarkan agama islam di daerah bondo, di utara makam juga terdapat bekas gudang yang dulunya sebagai gudang penyimpan udang hasil tangkapan, tapi sekarang sudah roboh dan menjadi tambak ikan. Di sepanjang bibir pantai terdapat juga warung makanan khas pesisir dan juga para pedagang yang menyewakan ban untuk berenang dan tempat bilas, jika kalian berkunjung kesana jangan khawatir kepanasan karna banyak pohon pandan yang siap untuk kalian berteduh, dan yang mungkin paling kalian sukai adalah masuk area pantai ini tidak dipungut biaya loh alias gratis, Enak kan, bisa menikmati pantai yang indah dan bersih tanpa harus bayar, Kalau saat sore hari dan cuaca bagus kalian juga bisa menikmati indahnya sunset di senja hari.

Pantai Kartini


Pantai yang oleh mendiang Kartini disebut sebagai Kleine Scheveningen ini memiliki permukaan datar dengan ombak tenang serta berpasir putih. Pantai Kartini terletak 3 km arah barat kota Jepara ini sedang mengembangkan obyek wisatanya dengan membangun sea worldnya Jawa Tengah atau Dunia Hayati.
Pemerintah setempat mengembangkan kawasan pantai Kartini dengan membangun wahana hiburan dan pendidikan berupa Aquarium raksasa yang menyerupai kura-kura. Aquarium raksasa ini dibangun dengan gaya arsitektur yang elegant, bangunan berlantai dua ini berada di bagian kepala kura-kura yang berfungsi sebagai tempet untuk pemutaran film, sedangkan di aquariumnya sendiri terdapat berbagai jenis habitat hewan air yang hidup di seluruh laut yang berada di Kabupaten Jepara antara lain, gurita, ikan arwana, sampai ikan teri pun ada. Aquarium raksasa ini lebih di kenal dengan Kura-kura Ocean Park.Selain aquarium raksasa yang berisi habitat hewan laut, di area ini juga terdapat sarana bermain bagi anak-anak seperti seluncur air.
Daya tarik dari pantai Kartini selain berpasir putih juga di adanya upacara tradisional Lomban setiap tahun, satu minggu setelah lebaran. Pantai ramai dikunjungi pada saat perayaan, hal ini juga menarik banyak wisatawan manca negara. Di area pantai juga terdapat penginapan dan tempat untuk pementasan budaya. Tidak jauh dari pantai Kartini atau lebih tepatnya 15 km di sebrang lautan, kamu bisa menjumpai pulau Panjang yang cocok sebagai sarana berkemah bersama teman maupun keluarga, di lahan seluas 5 hektar ini di bangun pula jalan setapak untuk sekedar berkeliling. Banyak terdapat flora dan fauna yang langka di antaranya burung blekok di setia pohon yang tentunya di lindungi oleh pemerintah setempat. Penasaran, silahkan mampir ke Pantai Kartini sekaligus Pulau Panjang, di jamin liburan kamu tidak membosankan.

Pantai Pulau Panjang Jepara



Sebagian besar orang mengenal Kota Jepara sebagai Kota Kartini, karena seorang pahlawan wanita telah dilahirkan dikota ini. Selain menyandang gelar Kota Kartini, sebutan kota ukir juga sangat pas, karena sentra-sentra ukir banyak sekali tersebar diwilayah ini. Sisi lain yang belum tereksploitasi adalah sisi wisata kota Jepara, karena sebelah utara wilayah ini langsung berbatasan dengan pantai utara jawa, sehingga wisata pantai menjadi salah satu primadona. Salah satu pantai yang cukup terkenal adalah Pantai Kartini, yang terletak kurang lebih hanya 2 km sebelah barat kantor Pemda Kabupaten Jepara. Menghormati dan menjalankan tradisi, agaknya telah menjadi keharusan di kabupaten Jepara. Tradisi Kupatan yaitu sebuah tradisi perayaan lebaran yang dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri, yang merupakan tradisi turun temurun terbukti masih dilaksanakan sampai sekarang. Tradisi Kupatan di Pantai Kartini adalah sebuah upacara pelarungan kepala kerbau ketengah laut yang dilakukan oleh Bupati dan tokoh masyarakat setempat. Pagi itu, kurang lebih jam 06.30 Pantai Kartini sudah dipenuhi oleh ratusan orang, anak-anak sampai dengan orang tua, sibuk bergerombol dan asyik dengan kegiatannya masing-masing ditepi pantai. Keramaian ini tidak seperti biasanya, karena dipintu masuk banyak aparat keamanan bersenjata lengkap yang sedang melakukan pengamanan. Ternyata rombongan Bupati Jepara akan memasuki Pantai Kartini dan akan melakukan upacara pelarungan kepala kerbau ketengah laut. Sejenak kemudian rombongan memasuki dermaga, yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Setelah beberapa saat melakukan do’a, upacara pun dimulai dan kepala kerbau dilarungkan ketengah laut. Tujuan upacara ini adalah untuk memberikan kepala kerbau kepada penguasa laut selatan, sehingga penguasa laut dapat memberikan berkah kepada penduduk sekitar, terutama para nelayan sekaligus juga diberikan selamat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Wisata Pantai Kartini telah banyak mengalami perubahan, barangkali kalau kita pergi kesana lima tahun lalu suasana semrawut dan pantai yang kotor adalah pemandangan yang biasa. Namun rupanya Pemda Jepara menyadari bahwa aset wisata tersebut bisa dikembangkan dan bisa memberikan sumbangan pendapatan daerah. Berkat kerjasama pihak Investor dan Pemda, Pantai Kartini telah mengalami perubahan yang signifikan. Fasilitas yang ada mulai diperbaiki, dari mulai pintu masuk, MCK, tempat bermain anak-anak sampai dengan dermaga untuk perahu dan kapal. Sebuah dermaga untuk bersandar kapal ukuran menengah walaupun belum seluruhnya selesai, sudah nampak rapi dan disandari beberapa kapal. Gundukan semen yang biasa disebut pemecah ombak, nampak kokoh dengan ketinggian satu meter diatas permukaan air laut, dengan tujuan untuk menghalangi ombak yang datang menghantam secara langsung terhadap dermaga yang ada.
Pulau Panjang sendiri hanyalah Pulau kecil dengan luas 7 hektare, dan didalamnya hanya dipenuhi oleh pohon-pohon liar. Rencana kedepan, ada niatan Pemda Jepara untuk menjadikan pulau ini sebagai tempat konservasi alam terutama untuk tumbuh-tumbuhan. Disaat lebaran Kupatan tiba, di Pulau Panjang banyak sekali orang berjualan, ada yang menjual ikan segar, nasi, gorengan dan berbagai makanan lain. Sambil makan kita bisa bersantai bersama keluarga ditepi pantai yang cukup bersih bahkan sambil mandi ditepi pantai Pulau Panjang. Sebetulnya tak hanya dihari lebaran pulau ini dikunjungi oleh para wisatawan, namun hari-hari biasa terutama Sabtu dan Minggu juga ramai oleh pengunjung. Ternyata disaat lebaran pengunjung yang datang tidak hanya dari daerah Jepara, tetapi masyarakat dari kabupaten sekitar juga banyak berdatangan untuk melakukan tradisi kupatan, seperti masyarakat dari kabuapaten Pati, Kudus, Demak bahkan Purwodadi. Tampak terlihat juga beberapa orang wisatawan manca negara, untuk menyaksikan upacara kupatan ini. Kedepan, tentunya Pemda Jepara beserta jajarannya akan terus mengembangkan wisata pantai ini, sehingga hasilnya selain bisa dijadikan alternatif tempat wisata yang menarik sekaligus juga memberikan pendapatan bagi Pemda.

Pantai Suweru



Pantai Suweru terdapat di desa balong Jepara dan bisa dituju lewat pertigaan di sebelah timur kantor kecamatan kembang atau di sebut juga pertigaan “ngeplas”, menuju desa tersebut tidak ada angkutan jadi sebiknya menggunangan kendraan pribadi, setelah melewati hutan jati sekitar 10KM kalian akan sampai di sebuah jembatan, itu adalah jembatan pembatas desa balong dan jinggotan kecamatan kembang, setelah melewati jembatan itu kalian akan menaiki sebuah bukit di tengah pohon karet disana ada pertigaan, lurus ke daerah sentul desa dermolo, dari pertigaan kekiri itu menuju ke simpang lima balong, atau juga disebut simpang ruwet atau proliman, menuju ke pantai seweru cukup dekat namun harus melewati jalan berbatu di tengah hutan karet.
Pantai ini juga di sebut pantai waden atau juga banyu towo, setelah melewati hutan karet kalian akan menjumpai gereja tertua di desa balong yang bersebelahan dengan masjid, disana juga tempat balai desa balong, setelah melewati kawasan tersebut kalian juga akan disuguhi jalan bebatuan menuju pantai dan melewati kebun kopi susu, meskipun jalannya terjal namun kalian akan merasakan sebuah petualangan yang menakjubkan karna setelah melewati jalan tersebut akan telihat pantai berpasir hitam yang sangat indah dari atas bukit kebun kopi yang juga di kelilingi pohon kelapa menjulang tinggi, di sekitar pantai seweru terdapat dermaga kapal pengangkut pasir dan juga pantai lainnya yaitu pantai yang penuh dengan karang yang dikenal dengan nama pantai karangan.
Masuk pantai seweru ini cukup mambayar tiket masuk dan parkir Rp.2.000,- di hari biasa dan Rp.5.000,- di hari libur. Mari kawan berwisata di jepara, kenali jepara, cintai jepara, dan jaga jepara...

Pantai Tirto Samodra


Pantai Tirto Samodra

Pantai Tirto Samodra atau Pantai Bandengan terletak di utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pantai yang terletak di pesisir pantai utara (pantura) Jawa ini merupakan tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Setiap musim liburan, pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pantai ini dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samudera yang merupakan obyek wisata unggulan di Jepara, kota kelahiran Pahlawan Nasional R.A. Kartini

Sejarah Pantai Bandengan

Menurut kisah turun temurun, nama Pantai Bandengan pertama kali diberikan oleh putra Sunan Muria yaitu Amir Hasan saat akan berpergian mengembangkan ilmu agama ke Kepulauan Karimunjawa. Ketika sampai di pantai ini, mereka menemukan banyak Ikan Bandeng sehingga wilayah itu dinamakan Desa Bandengan. Pantai yang ada di desa tersebut akhirnya dinamakan Pantai Bandengan. Di pantai ini juga menjadi tempat favorit Pahlawan Nasional yang memulai emansipasi wanita yaitu R.A. Kartini yang merupakan putri Bupati Jepara pada saat itu. R.A. Kartini sering berwisata ke pantai ini bersama para bangsawan Belanda pada masa itu.

Wisata Alam:
  1. Pantai Pasir Putih yang Rimbun
  2. Anda dapat menikmati panorama pantai yang jernih dan berpasir putih. Selain itu, Anda juga dapat menikmati rimbunnya pepohonan pandan atau pohon perdu di sepanjang pesisir Pantai Bandengan Jepara atau yang dikenal juga sebagai Pantai Tirta Samudera. Pantai Bandengan memiliki struktur pantai yang landai dan air yang jernih dan bersih. Karena itu pantai ini cocok untuk menjadi tempat wisata pantai seperti berenang, bermain voli pantai, berperahu, atau sekadar bersepeda di pinggir pantai. Selain itu, kondisi pantai utara Jawa relatif tenang membuat pantai ini relatif aman untuk menikmati permainan di pinggir laut maupun berenang. Bahkan pada saat Anda mencelupkan diri ke air laut yang bening, Anda dapat melihat ikan-ikan kecil sedang berlarian di dasar air laut. Pantai Bandengan sering dikunjungi karena suasana alamnya yang unik. Anda dapat menemukan suasana pantai pasir putih yang luas. Kemudian Anda juga dapat menikmati keindahan air laut yang jernih. Serta yang menarik adalah hamparan pepohonan yang rimbun dan hijau di sekitar pantai. Tentu ini membuat suasana di Pantai Bandengan begitu sejuk dan nyaman. Keindahan pantai di sini mampu menyaingi keindahan pantai di Bali. Anda juga dapat mengunjungi pulau di tengah laut dari Pantai Bandengan. Pulau yang dapat Anda kunjungi dari sini yaitu Pulau Panjang. Di pulau ini Anda dapat menyaksikan kekayaan alam yang indah yaitu flora dan fauna yang menarik. Anda dapat mengunjungi pulau ini dengan biaya yang relatif murah. Anda juga dapat berkeliling pantai dengan menyewa perahu atau kapal yang siap mengajak Anda berkeliling pantai sambil menikmati keindahan alam di Pantai Bandengan
  3. Sunset di Pantai Bandengan
  4. Seusai menikmati berbagai permainan yang menyenangkan di Pantai Bandengan hingga menjelang senja, tibalah saatnya Anda menikmati pertunjukkan yang memukau di pantai ini. Ini adalah pertunjukkan alam yang menakjubkan, yaitu proses terbenamnya matahari atau sunset. Anda dapat mengagumi keindahan matahari saat menuju perhentiannya di senja hari. Pantulan cahaya matahari yang meredup terlihat di air laut dengan ombak yang tenang di Pantai Bandengan ini. Momen seperti ini sering diabadikan oleh para fotografer yang kebetulan mampir di Pantai Bandengan Jepara. Anda juga dapat menikmati panorama matahari terbenam atau sunset ini sambil menikmati makanan yang disajikan di restoran yang ada di bibir Pantai Bandengan. Salah satu restoran yang cukup terkenal di pantai ini adalah Sunset Beach Restaurant yang didirikan oleh warga negara Italia yang memiliki istri penduduk setempat. Restoran ini sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Anda dapat menikmati pizza yang merupakan makanan khas Italia, seafood maupun masakan Indonesia sambil menikmati keindahan panorama sunset dan mendengar deburan ombak di pinggir pantai. Jika Anda makan di salah satu restoran di Pantai Bandengan, maka Anda dapat masuk secara gratis ke obyek wisata Pantai Bandengan. Jika Anda lelah dan ingin beristirahat, di Pantai Bandengan juga ditawarkan vila atau tempat penginapan yang bisa disewa. Setelah beristirahat malam hari, pada pagi hari Anda juga dapat menikmati sajian panorama matahari terbit di Pantai Bandengan. Obyek wisata Pantai Bandengan tidak sulit untuk dikunjungi. Pemerintah Kabupaten Jepara telah menyediakan fasilitas jalan yang baik serta transportasi yang mudah menuju obyek wisata Pantai Bandengan. Jadi, jika Anda sedang berada di Jawa Tengah, tidak ada salahnya Anda mampir ke Jepara. Sambil melihat keindahan ukiran khas Jepara, Anda juga dapat mampir ke obyek wisata andalan Kabupaten Jepara yaitu Pantai Bandengan atau yang juga dikenal sebagai Pantai Tirta Samudera. Pantai Tirta Samudera (Sekitar 7 km di utara pusat kota Jepara) Kabupaten Jepara Jawa Tengah Indonesia

    Peta Lokasi

Pulau Mandalika


Mandalika, adalah sebuah pulau kecil di Laut Jawa, tepatnya di Jepara sebelah utara pantai utara Jawa Tengah. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Posisi lebih tepatnya berada di sebelah utara desa Ujung Watu, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari desa tersebut. Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan perahu nelayan (perahu dengan mesin tempel) dan memerlukan waktu tempuh tidak lebih dari 0,5 jam. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.
Letak Pulau Mandalika ini berhadap-hadapan langsung dengan lokasi wisata Benteng Portugis yang terletak persis di pinggir pantai desa Ujung Watu. Desa ini termasuk ke dalam wilayah kecamatan Keling yang masih dalam wilayah Kabupaten Jepara, dan berdekatan pula dengan perbatasan Kabupaten Pati, di sebelah utara kawasan pegunungan Muria
Mandalika adalah kepulauan yang bisa dilihat jelas dari Benteng Portugis di daerah Keling - Jepara. Mandalika hanya berjarak 500 meter dari bibir tebing Benteng Portugis. Jalur Kapal Kartini Karimunjawa-Jepara melintas di antara Benteng Portugis dan pulau Mandalika
.

Air Terjun Songgo Langit di Jepara




kenapa dinamakan Air terjun songgo langit? Songgo dalam istilah jawa berarti menyangga, jika kita lihat dari bawah air terjun maka akan terlihat seolah-olah air yang turun dari langit dan menyagga langit. Tempat wisata ini berada di desa bucu kecamatan kembang kabupaten jepara dan bisa dijangkau lewat jalur jepara – pati tepatnya di pertigaan sebagor kembang jepara kira-kira 10KM dari jalan raya,
konon sejarah yang diceritakan oleh warga setempat secara turun-temurun dulu ada sepasang pengantin, sang pria dari desa sumanding kecamatan kembang dan yang wanita dari desa tunahan kecamatan keling setelah mereka menikah mereka tinggal bersama di rumah sang mempelai wanita bersama orang tuanya (mertua sang pria) saat tinggal disana ada kesalahan pembicaraan yang menyinggung hati sang pria, maka saat malam tiba sang istri di ajak pindah ke rumah sang pria dengan menumpangi “gledek sapi” atau gerobak yang ditarik oleh sapi, ditengah perjalanan saat tengah malam mereka tersesat di kegelapan jalan dan tak sengaja sang sapi yang menyeret grobak terperosok kedalam jurang bersama mereka semua dan jurang itu menjadi sebuah sumber air dan cikal menjadi air terjun songgo langit, konon sapi yang terjungkal itu menjadi sebuah batu besar di dekat air terjun itu dan sang pengantin hilang, tak heran jika hari tertentu warga sekitar sering mendengar tangisan pengantin perempuan di bawah air terjun dan kadang menampakkan diri, tutur seorang sahabat saya yang ada di desa cepogo kecamatan kembang jepara.
cerita itu terus berkembang hingga sekarang dan dipercayai bahwa orang dari desa tunahan yang menikah dengan orang sumanding atau sebaliknya tidak akan berlangsung lama dalam pernikahannya,
perjalanan menuju ke air terjun songgo langit hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi karna disana tidak ada angkutan, sepanjang perjalanan kalian akan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang cantik dan alami,Air Terjun Songgo Langit adalah air terjun yang terletak di Bucu, Kembang 30 km sebelah utara dari pusat kota Jepara.[1] Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dengan lebar 2 meter. Disekitar air terjun ini dapat dijumpai beragam kupu-kupu. biaya tiket masuk untuk dewasa Rp.2000,- dan anak-anak Rp.1000,- di hari biasa, dan di hari libur untuk anak-anak Rp.2.500,- dan dewasa Rp.4.000,-, di sepanjang area wisata pun sudah banyak pedagang baik minuman, makanan, atau mainan, shobat tertarik mengunjunginya? Hmm….mari berwisata, kenali jepara, cintai jepara, dan jagalah jepara !! we love jepara…..

Sreni Indah




Sreni Indah adalah salah satu obyek wisata yang terdapat di Jepara. Sreni Indah berjarak 35 km dari pusat kota, tepatnya berada di Desa Bategede. Sreni Indah merupakan hutan lindung yang berada di kaki gunung Muria, namun karena keindahan pemandangan perbukitan, persawahan, perkampungan dan juga sungai yang indah, pemerintah kabupaten Jepara meresmikan Sreni Indah sebagai salah satu obyek wisata di Jepara.

Telaga Sejuta Akar di Jepara


Setelah kalian puas menikmati indahnya pantai bondo jangan lupa mampir ke sebelah utara pantai kira-kira 3 kilo meter. disana ada sebuah Telaga yang baru dibuka tahun 2009 lalu, namanya Telaga sejuta akar,
kalian bisa menikmati beningnya air telaga yang mirip danau toba loh, Telaga sejuta akar ,merupakan obyek wisata baru dengan pemandangan utama berupa pohon karet (20 pohon )dan mata air menyerupai telaga. Dengan penataan lingkungan dan perbaikan akses menuju objek, diharapkan wisatawan dapat menikmati panorama, hawa yang sejuk, dan menu ikan air tawar (goreng dan bakar ) yang masih segar (dipancing dari telaga). Letaknya di Desa Bondo kecamatan Bangsri + 25 km dari pusat kota Jepara. Anda tertarik ? silakan kunjungi !!!!
Harga Tiket
Dengan membayar 3ribu di hari libur kalian bisa merasakan tenangnya dan indahnya suasana di pinggir telaga, namun juga harap hati-hati ya soalnya telaga ini jauh dari pemukiman dan katanya masih ada sesuatu yang angker disana, tapi jangan terlalu takut karena disana ada penjaganya yang siap membantu kalian semua, selamat berlibur dan selamat datang di desaku Bondo tercinta…....